إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. At Taubah : 18).
Tak ada kehidupan yang abadi di dunia ini, tapi kemesraan dengan dunia tak dapat dipungkiri memang seorang muslim selalu dan selalu mengharap kebahagian di dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak. Namun sunggung banyak manusia yang lalai akan kehidupan dalam keabadian yang kelak di terima akan lebih indah dari kehidupan di alam dunia ini. Berapa banyak Allah swt mengkabarkan dan para utusanNya menyuruh, mengajak pada kaumnya namun tak semua bisa mengikutinya hanyalah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah swt yang mampu mendengar dan melaksanakannya "sami'na wa atho'na".
Nabi kita shallallahu’alaihi wasallam bersabda
الْكَيِّسُ
مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ
نَفْسَهُ هَوَاهَا ثُمَّ تَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
“Orang yang pandai itu
ialah, orang yang mampu mengevaluasi dirinya dan beramal (mencurahkan semua
potensi) untuk kepentingan setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah,
orang yang mengikuti hawa nafsunya kemudian berangan-angan kosong kepada Allah.” (HR.Tirmidzi)
Investasi Pahala dengan Membangun Masjid
Diantara
sebaik-baik perbekalan tersebut adalah, dengan membangun masjid. Tempat
terpancar syiar Islam dan iman, kebersamaan kaum muslimin dalam sholat jama’ah,
tempat untuk mengagungkan nama Allah dalam sujud dan ruku’, madrasah bagi kaum
muslimin; dengan majlis-majlis ilmu di dalamnya.
Alangkah
besar pahala orang yang turut andil membangunnya. Ia menjadi sebab tercapainya
amalan-amalan agung. Amalannya dicatat sebagai sedekah jariyah, yang pahalanya
terus mengalir, meski ia sudah tinggal di alam kubur.
sebuah kabar gembira, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda
إِذَا
مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ
جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang
meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu):
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh.” (HR. Muslim no. 1631)
إِنَّ
مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا
عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ
مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ
أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ
مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ
”Sesungguhnya di antara
amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya
adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang
ditinggalkannya, mush-haf Alquran yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya,
rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk
umum, atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sehat dan semasa
hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia.” (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi, dinilai hasan
oleh Syaikh Al Albani).
Dalam
fatwa Lajnah Daimah (6/237) dijelaskan, “Mendermakan harta untuk pembangunan
masjid atau patungan dalam membagun masjid, termasuk sedekah jariyah. Bagi
mereka yang mendermakan dan meniatkan untuk tujuan bangun masjid. Bila tulus
ikhlas niat anda, maka ini termasuk perbuatan yang mulia.” (Fatwa Lajnah Daimah (6/237), dikutip dari Islamqa.com).
Termasuk Amalan yang Paling Dicintai Allah
Masjid
adalah tempat yang paling Allah senangi di muka bumi ini. Maka sebagaimana
Allah amat mencintai masjid, maka sudah barang tentu Allah amat ridho dengan
hambaNya yang bermurah hati menyisihkan harta atau jerih payahnya, untuk
membangun tempat yang paling disenangi oleh Rabbul’aalamin tersebut. Rasulullah
shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
أَحَبُّ
الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ
أَسْوَاقُهَا
“Tempat yang paling
dicintai oleh Allah adalah masjid, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah
pasar.” (HR. Muslim. Dari
Abu Hurairah).
Tanda Iman dan Khosyah
Bahkan
Allah menjadikan perbuatan membangun masjid, sebagai tanda keimanan. Allah
berfirman,
إِنَّمَا
يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ
الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ
أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“Hanya yang memakmurkan
masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari
kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. At Taubah : 18).
Termasuk didalamnya adalah memakmurkan rumah Allah, dengan membangunnya atau merawatnya setelah selesai pembangunan (berkaitan dengan
fisik). Bentuk memakmurkan masjid yang lain dengan amalan-amalan
sholih, seperti sholat berjamaah, i’tikaf, menggunakan masjid untuk
majlis-majlis ilmu, membaca Al-Qur'an dan lainnya yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Assunah yang sharih.
Dibangunkan Untuknya Rumah di Surga
Siapa
yang tidak tergiur dengan rumah di surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammengabarkan,
مَنْ
بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِى بِهِ وَجْهَ اللَّهِ ، بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِى
الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang
membangun masjid (karena mengharap wajah Allah), Allah akan membangunkan
bangunan yang semisalnya di surga.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari ‘Utsman bin ‘Affan).
Bagaimana bentuk andil dalam membangun masjid?
Syaikh
Abdulmuhsin Al ‘ abbad hafizhahullah, saat mengajar pelajaran Sunan An Nasai menjelaskan, bahwa membangun masjid ada dua
macam cara:
- Membangun langsung dengan tangannya sendiri / tenaganya.
- Membangun dengan hartanya, yakni dengan mendermakan hartanya untuk membangun masjid.
Orang
yang menempuh dua cara ini, masuk dalam keutamaan yang disebut dalam hadits di
atas.
Dalam
riwayat lain disebutkan,
مَنْ
بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ
“Barangsiapa membangun
masjid karena Allah walaupun hanya seukuran tempat burung bertelur, maka Allah
akan membangunkan untuknya rumah di surga…” (HR. An Nasai).
Ada
dua makna maf-hasil quthoh (arti: tempat burung bertelur) dalam hadis ini
adalah :
Ungkapan ini untuk shighoh mubaalaghoh (hiperbola). Seperti
dalam firman Allah ta’ala,
إِنَّ
الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ
أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ الْجَمَلُ فِي
سَمِّ الْخِيَاط
“Sesungguhnya
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya,
sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak
(pula) mereka masuk surga, sampai unta masuk ke lubang jarum” (QS. Al A’raf: 40).
Artinya
sekecil apapun andil anda; yakni berupa harta maupun tenaga (suka rela) dalam
membangun masjid, anda akan mendapatkan ganjaran ini.
Makna lainnya adalah, untuk menerangkan tentang orang-orang
yang patungan dalam pembangunan masjid. Sekalipun orang itu patungan, dan yang
ia mampu hanya tak seberapa, maka ia tetap mendapatkan ganjaran yang disebutkan
dalam hadis.
Lihatlah
betapa maha pemurahnya Allah, kepada hambaNya yang beramal sholih. Meski tak
seberapa andil nya dalam membangun masjid, namun Allah tidak menyiakannya. Yang
dilihat adalah tulus niatnya untuk berbuat baik, meski nominal uang yang ia
mampu untuk didermakan tak seberapa.
Sekecil apapun usaha untuk membangun masjid baik dengan sodaqah, infaq atau lainnya dengan tenaga seadanya dan uang yang sedikit Allah swt tetap memberikan balasannya surat idza
zulzilah (Al Zalzalah)?
فَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
“Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (QS. Al Zalzalah : 7)
Setiap
orang yang ikut serta dalam patungan tersebut, mendapatkan pahala dari amalnya.
Dan setiap dari mereka mendapatkan pahala juga dari sisi lain. Yakni, pahala
saling tolong-menolong dalam kebaikan. Karena kalau tidak diadakan patungan,
dana yang terkumpul dari masing-masing mereka, tidak memadai untuk membangun
masjid. Maka kita katakan, baginya pahala amal (membangun masjid) dan pahala
tolong-menolong dalam kebaikan "al birru manit taqqa".
Tukang Bangunan Apakah Mendapat Keutamaan Ini?
Kemudian
ada pertanyaan: apakah para tukang yang diupah untuk pembangunan masjid juga
mendapatkan pahala ini?
Para tukang yang diupah untuk membangun
masjid, tidak disebut sebagai orang yang membangun masjid yang disinggung
dalam hadits. Mereka tidak mendapat keutamaan tersebut, karena yang diniatkan
adalah upah. Sementara Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menjelaskan bahwa amalan tergantung pada niat.
Dan seorang mendapatkan hasil sesuai dengan niatnya. Kecuali bila ia
berniat untuk membantu secara suka rela, dengan berharap untuk mendapatkan
pahala membangun masjid. Maka insyaAllah dia mendapatkan ganjaran tersebut.
Wallahua’lam bis showab.
If you're looking to lose weight then you need to get on this totally brand new custom keto meal plan.
BalasHapusTo produce this keto diet service, certified nutritionists, personal trainers, and cooks have joined together to provide keto meal plans that are powerful, convenient, cost-efficient, and delightful.
From their first launch in early 2019, 1000's of clients have already transformed their body and health with the benefits a certified keto meal plan can offer.
Speaking of benefits; in this link, you'll discover 8 scientifically-proven ones provided by the keto meal plan.