PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Pada hakikatnya setiap
manusia adalah seorang pemimpin dan setiap orang akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Manusia sebagai pemimpin minimal harus
mampu memimpin dirinya sendiri. Dalam lingkungan organisasi harus ada pemimpin
yang secara ideal dipatuhi dan disegani oleh bawahannya. Kepemimpinan dapat
terjadi melalui dua bentuk, yaitu: kepemimpinan formal (formal leadership) dan
kepemimpinan informal (informal leadership). Kepemimpinan formal terjadi
apabila dilingkungan organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi
tersebut diisi oleh orang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses
seleksi, sedang kepemimpinan informal terjadi, di mana kedudukan pemimpin dalam
suatu organisasi diisi oleh orang-orang yang muncul dan berpengaruh terhadap
orang lain karena kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimilikinya
dirasakan mampu memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari
anggota organisasi yang bersangkutan.
Dalam pandangan Islam kepemimpinan tidak jauh berbeda dengan model
kepemimpinan pada umumnya, karena prinsip-prinsip dan sistem-sistem yang
digunakan terdapat beberapa kesamaan. Kepemimpinan dalam Islam pertama kali dicontohkan oleh Rasulullah
SAW, kepemimpinan Rasulullah tidak bisa dipisahkan dengan fungsi kehadirannya
sebagai pemimpin spiritual dan masyarakat. Prinsip dasar kepemimpinan beliau
adalah keteladanan. Dalam kepemimpinannya mengutamakan uswatun hasanah
pemberian contoh kepada para sahabatnya yang dipimpin. Rasulullah memang
mempunyai kepribadian yang sangat agung, hal ini seperti yang digambarkan dalam
al-Qur'an:
Artinya: “Dan Sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berada dalam akhlak yang
agung”. (Q. S. al-Qalam: 4)
Dari ayat di atas menunjukkan bahwa Rasullullah memang mempunyai kelebihan
yaitu berupa akhlak yang mulia, sehingga dalam hal memimpin dan memberikan
teladan memang tidak lagi diragukan. Kepemimpinan Rasullullah memang tidak
dapat ditiru sepenuhnya, namun setidaknya sebagai umat Islam harus berusaha
meneladani kepemimpinan-Nya.
Definisi kepemimpinan menurut Rost adalah sebuah hubungan yang saling
mempengaruhi diantara pemimpin dan pengikut yang menginginkan perubahan nyata
yang mencerminkan tujuan bersamanya. Menurut Danim kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh
individu untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain
yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Menurut Yukl kepemimpinan didefinisikan sebagai proses-proses mempengaruhi,
yang mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa bagi para pengikut, pilihan
dari sasaran bagi kelompok atau organisasi, pengorganisasian dari aktivitas
kerja untuk mencapai sasaran tersebut, motivasi dari para pengikut untuk
mencapai sasaran, pemeliharaan hubungan kerjasama dan teamwork, serta perolehan
dukungan dan kerjasama dari orang-orang yang berada di luar kelompok atau
organisasi.
Dari beberapa teori yang ada Stogdill menghimpun sebelas definisi kepemimpinan, yaitu kepemimpinan
sebagai pusat proses kelompok, kepribadian yang berakibat, seni menciptakan
kesepakatan, kemampuan mempengaruhi, tindakan perilaku, suatu bentuk bujukan,
suatu hubungan kekuasaan, sarana pencapaian tujuan, hasil interaksi, pemisahan
peranan dan awal struktur.
Definisi tentang kepemimpinan memang sangat umum dan sulit untuk ditetapkan
dalam satu definisi yang dapat mengakomodasikan berbagai arti yang banyak dan
spesifik untuk melayani pengoperasian variabel tersebut. Dari beberapa
pengertian di atas pengertian kepemimpinan sedikitnya mencakup tiga hal yang
saling berhubungan, yaitu adanya pemimpin dan karakteristiknya, adanya
pengikut, serta adanya situasi kelompok tempat pemimpin dan pengikut itu
berinteraksi.
Aktivitas kepemimpinan memang sangat penting dalam suatu
organisasi, di mana pentingnya pemimpin dan kepemimpinan sebagai berikut:
a. Sebagai pengatur, pengarah aktivitas
organisasi untuk mencapai tujuan.
b. Penanggung jawab dan pembuat
kebijakan-kebijakan organisasi.
c. Pemersatu dan memotivasi para bawahannya
dalam melaksanakan aktivitas organisasi.
d. Pelopor dalam menjalankan aktivitas
manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan serta pengelolaan sumber daya yang ada.
pengawasan serta pengelolaan sumber daya yang ada.
e. Sebagai pelopor dalam memajukan organisasi
dll.
Secara teoritis dalam manajemen, kepemimpinan harus mempunyai beberapa
kriteria, karena kepemimpinan merupakan hal yang paling mendasar bagi
kelangsungan suatu kelompok organisasi untuk meghantarkan, mencapai tujuan.
Menurut Tanthowi kriteria kemampuan yang harus ada pada seorang pimpinan adalah
sebagai berikut:
1) Melihat organisasi secara keseluruhan.
2) Mengambil keputusan.
3) Melaksanakan pendelegasian.
4) Memimpin sekaligus mengabdi.
Pemimpin merupakan pribadi yang memiliki
ketrampilan teknis, khususnya dalam suatu bidang, sehingga mampu mempengaruhi
orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas, demi pencapaian tujuan
organisasi. Seorang pemimpin yang memiliki born leader dianggap mempunyai sifat
unggul yang dibawa sejak lahir, sifatnya khas dan unik, tidak dimiliki atau
tidak dapat ditiru oleh orang lain. Namun pada masa sekarang dengan berbagai kegiatan-kegiatan
yang serba modern dan kompleks, di mana-mana selalu dibutuhkan pemimpin.
Pada umumnya seseorang yang diangkat menjadi pemimpin didasarkan atas
kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan orang-orang yang
dipimpinnya, di mana kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya sifat-sifat yang
dimiliki berkaitan dengan kepemimpinannya. Kelebihan sifat ini merupakan syarat
utama menjadi seorang pemimpin yang sukses. Berkaitan dengan masalah
sifat-sifat pemimpin sebagai syarat utama kepemimpinan banyak pakar yang
mengajukan pendapatnya, diantaranya menurut Slikbour menyatakan bahwa
sifat-sifat kepemimpinan itu meliputi 3 hal, yaitu:
a) Kemampuan dalam bidang intelektual.
b) Berkaitan dengan watak.
c) Berhubungan dengan tugas sebagai pemimpin.
Keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuannya
antara lain sangat ditentukan oleh kehandalan kepemimpinan kepala sekolah dalam
mengelola sekolahnya. Peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat
berpengaruh untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan. Karena itu,
keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuannya secara efektif dan efisien
sangatlah ditentukan oleh kehandalan kepemimpinan seorang pemimpin.
Kepemimpinan dalam pandangan Islam merupakan amanah dan tanggung jawab yang
tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada anggota-anggota yang dipimpinnya,
tetapi juga akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Jadi,
pertanggungjawaban kepemimpinan dalam Islam tidak hanya bersifat
horizontal-formal sesama manusia, tetapi bersifat vertikal-moral, yakni
tanggung jawab kepada Allah SWT di akhirat. Kepemimpinan sebenarnya bukanlah
sesuatu yang menyenangkan, tetapi merupakan tanggung jawab sekaligus amanah
yang amat berat dan harus diemban sebaik-baiknya. Hal tersebut dijelaskan dalam
Al Qur’an surat Al-Mu’minun:
Artinya: Dan orang-orang yang memelihara
amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janji mereka dan orang-orang yang
memelihara sholatnya, mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi surga
Firdaus, mereka kekal di dalamnya. (Q.S. al-Mukminun 8-11)
Selain dalam Al Qur’an Rasulullah SAW juga mengingatkan dalam Haditsnya agar
dapat menjaga amanah kepemimpinan, sebab hal itu akan dimintai
pertanggungjawaban baik di dunia maupun dihadapan Allah SWT. Hal itu dijelaskan
dalam Hadits berikut:
را ع و كلكم مسئو ل عن ر عيته كلكم…
Artinya: Setiap kalian adalah pemimpin, dan kalian akan dimintai pertanggung
jawaban atas kepemimpinannya (H. R. Bukhori)
Di samping dalam hadits di atas Rasulullah juga mengingatkan pada Hadits lain
agar umatnya tidak menyia-nyiakan amanah, karena hal tersebut akan membawa
kehancuran. Penjelasan tersebut dijelaskan dalam Hadits beliau:
إذا اضيعت الأما نة فا نتظر السا عة قيل كيف اضاعتها يا رسول الله قال اذا وسد الأمر إلى غير أهله فا نتظر الساعة
Artinya: “Apabila amanah disia-siakan maka tunggulah saat kehancuran. (Waktu
itu) ada seorang sahabat yang bertanya, apa (indikasi) menyia-nyiakan amanah
itu ya Rasul? Beliau menjawab: “Apabila suatu perkara diserahkan orang yang
bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya”. (H. R. Bukhori)
Dari penjelasan Al Qur’an surat al-Mukminun 8-11 dan kedua Hadits di atas dapat
diambil suatu benang merah bahwa dalam ajaran Islam seorang pemimpin harus
mempunyai sifat amanah, karena seorang pemimpin akan diserahi tanggung jawab,
jika pemimpin tidak memiliki sifat amanah, tentu yang terjadi adalah
penyalahgunaan jabatan dan wewenang untuk hal-hal yang tidak baik. Oleh karena
itu, kepemimpinan sebaiknya tidak dilihat sebagai fasilitas untuk menguasai,
tetapi justru dimaknai sebuah pengorbanan dan amanah yang harus diemban
sebaik-baiknya. Selain bersifat amanah seorang pemimpin harus mempunyai sifat
yang adil. Hal tersebut ditegaskan oleh Allah dalam firmannya:
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha Melihat (Q. S. al- Nisa’: 58)
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…
(Q. S. al-Nahl: 90)
Dari penjelasan di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kepemimpinan
adalah sebuah amanah yang harus diemban dengan sebaik-baiknya, dengan penuh
tanggung jawab, profesional dan keikhlasan. Sebagai konsekuensinya pemimpin
harus mempunyai sifat amanah, profesional dan juga memiliki sifat tanggung
jawab. Kepemimpinan bukan kesewenang-wenangan untuk bertindak, tetapi kewenangan
melayani untuk mengayomi dan berbuat seadil-adilnya. Kepemimpinan adalah
keteladanan dan kepeloporan dalam bertindak yang seadil-adilnya. Kepemimpinan
semacam ini hanya akan muncul jika dilandasi dengan semangat amanah, keikhlasan
dan nilai-nilai keadilan.
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka,
pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala,
penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan
dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya
mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar
yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang
berbeda.
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang
dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum
tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan
ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh
sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan
"pemimpin".
Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan,
khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang
memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang
, sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini
Kartono, 1994 : 181).
Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang
mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah
:
- Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
- loyalitasnya dalam kebaikan.
- Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan tacit knowledge pada rekan-rekannya.
- Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
- Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.
Tugas Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
- Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.
- Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas): Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.
- Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
- Berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
- Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
- Adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
- Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
- Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
- Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
- Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.
Kriteria Seorang Pemimpin
Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa
kriteria,yaitu :
- Pengaruh : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata: Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh). Mother Teresa dan Lady Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh.
- Kekuasaan/power : Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang yang mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama saling diuntungkan.
- Wewenang : Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada pemimpin untuk fnenetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan. Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari sang pemimpin.
- Pengikut : Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri.
Pemimpin Sejati
Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu:
- Visioner: Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.
- Sukses Bersama: Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya. Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bag) dirinya sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama.
- Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous): Banyak hal yang harus dipela ari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat.
- Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan: Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya.
Persyaratan Pemimpin
Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat:
- SIDDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan
- FATHONAH artinya cerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional
- AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel
- TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.
Definisi Leadership
Dalam Organisasi
1.
Mimpi
Mimpi adalah jalan lain menuju pencapaian
tujuan. Mimpi juga bisa diartikan sebagai visi seorang pemimpin yang bisa
menjadi bahan bakar yang mendorong kekuatan manusia mencapai goalnya. Visi juga
membuat semua kesulitan menjadi mudah, ketidakmungkinan menjadi mungkin,
keabadian menjadi kesementaraan.
Dr. Martin Luther King Jr. pernah berteriak “I
have a dream!” yang membawa warga kulit hitam Amerika mendobrak rasisme menuju
persamaan hak dan martabat di Amerika.
Bermimpilah dan tentukan dengan pasti apa yang
anda inginkan. Buatlah impian anda senyata mungkin sebagaimana hal itu anda
inginkan untuk terjadi. Mimpi anda itu adalah janji kepada anda dan kelak
terbuka untuk anda. Tulislah mimpi anda menjadi sasaran-sasaran dalam sehelai
kertas. Tuliskan goal-goal organisasi yang ingin dicapai dalam ukuran waktu.
Dalam satu periode kepengurusan atau dalam satuan waktu lainnya. Dengan
menuliskan sasaran tersebut maka anda merancang masa depan sesuai dengan
keinginan anda sendiri.
Action adalah jembatan dari mimpi menuju hasil.
Mimpi yang anda ciptakan tidaklah gratis. Mimpi
yang anda idamkan memiliki harga yang harus anda bayar. Harganya adalah action,
karena action adalah jembatan dari mimpi menuju kenyataan anda.
Tentukan dahulu berapa harga yang mampu anda
bayar demi mimpi anda. Buatlah sebuah daftar yang harus anda lakukan agar dapat
menjadikan sasaran anda menjadi kenyataan.
Kemauan anda untuk melakukan apa saja yang harus
dilakukan, membayar harga berapapun harga yang diminta, pergi kemanapun yang
memang diperlukan, dan berkorban apapun yang harus dilakukan adalah sebuah alat
ukur yang menunjukkan seberapa besar anda menginginkan sasaran tersebut.
Bertindaklah sesuai dengan perencanaan anda.
Ambillah langkah-langkah tindakan yang sesuai dengan arah dan sasaran anda.
Lakukan sesuatu setiap harinya. Lakukan sesuati yang akan membantu anda
mencapai sasaran terpenting. Ini adalah cara agar anda dapat terus menerus
mempertahankan keberanian, kepercayaan diri, dan motivasi diri anda, anda
melakukan sesuatu setiap hari yang memberikan kesan kepada diri anda bahwa anda
selalu sedang melangkah dan bergerak maju. Selalu menolak untuk berhenti,
selalu melakukan sesuatu setiap hari.
Think creative and innovative adalah cara
mengeluarkan kualitas terbaik. Berfikir diluar kebiasaan dan memikirkan cara
yang lebih baik. Selalu berfikir bahwa selalu ada jalan yang lebih baik.
Terbuka akan perubahan dan perkembangan ilmu dan selalu siap mencari
jawaban-jawaban lain yang terus berubah.
Anda adalah organisasi penghasil ide. Creative
adalah hak asasi ansa. Ansa adalah seorang individu yang memiliki intelegensi
tinggi dengan ide-ide cemerlang yang terus menerus mengalir sehingga dapat anda
pergunakan untuk mencapai sasaran-sasaran anda.
Kebanyakan orang sukses yang ada saat ini adalah
mereka yang secara teratur menempatkan diri mereka di sekitar ide-ide baru yang
muncul dari berbagai sumber. Orang yang tidak berhasil adalah orang yang terus
menerus mengulang-ulang berbagai ide lama yang sudah using dengan sedikit
sekali imajinasi dan kreatifitas.
Adversity quotient adalah ketangguhan dan
kesabaran untuk berjalan terus dalam cobaan, hambatan, tantangan, dan
pembelajaran. Tetapkan dari awal bahwa anda tidak akan pernah berhenti begitu
anda sudah memulai perjalanan anda menuju sasaran. Tidak peduli betapa banyak
halangan dan rintangan yang menghadang perjalanan anda. Putuskanlah untuk
selalu tegak berdiri dan bersikukuh pada jalan anda sampai akhirnya anda meraih
keberhasilan.
Leadership(Kepemimpinan)
Kepemimpinan
sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan
adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan
seseorang untuk mau mejadi seorang pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi
keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan
bahkan bagi negerinya. Kepemimpinan adalah sebuah keputusan yang merupakan
hasil proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri
seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran
dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang.
Leadership
Ketika
seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri
(inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan
dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika
keberadaanya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah
seseorang lahir menjadi pemimpin sejati.
“I don’t
think you have to be wearing stars on your shoulders or a title to be a leader.
Anybody who wants to raise his hand can be a leader any time.”
- General Ronal Fogleman, US Air Force -
Jadi
pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan
lahir dari proses internal (leadership from the inside out). Seringkali
seseorang pemimpin sejati tidak dikenal atau dihargai keberadaanya oleh mereka
yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh
anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri.
Pemimpin
bukan BOSS
Konsep
pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima
oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan
pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji atau
dikultuskan, seorang pemimpin akan semakin tinggi hati dan lupa diri. Justru
kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati
(humble). Pelajaran mengenai kerendahan hati dapat kita peroleh dari kisah
hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar afrika selatan, yang membawa
bangsanya dari negara rasialis, menjadi negara yang demokratis dan merdeka.
Seperti
yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa
“kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang
dipimpinnya”. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin
sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati,
tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan
tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi
pemimpin sejati. Kita hidup dalam dunia yang serba berubah – politik, ekonomi
yang selalu berubah dengan begitu cepat dan terus berlangsung. Oleh sebab itu
kesuksesan kita akan selalu bergantung pada kemampuan serta tekad untuk
mengembangkan sebuah pemahaman yang menyangkut bagaimana kita menghadapi dan
berinisiatif dengan perubahan itu.
“The only
way that I can keep leading is to keep growing. The day I stop growing,
somebody else takes the leadership baton. That is way it always it.”
- Jhon Maxwell -
(Satu-satunya cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus
senantiasa berkembang. Ketika saya berhenti berkembang, orang lain akan
mengambil alih kepemimpinan tersebut)
Dalam
menghadapi tantangan yang ada, maka yang diperlukan oleh setiap orang adalah
sebuah landasan mental yang positif:
·
terhadap
orang lain;
·
terhadap
perubahan, dan
·
terhadap
masa depan.
Dua hal yang perlu untuk
kesuksesan kita adalah: sikap positif dan tekad untuk selalu balajar!
“belajar adalah sama dengan
mendayung melawan arus: Ketika anda berhenti mendayung, anda mulai begerak
mundur”
- Anonymous -
(Dikutip dan disari dari
ulasan tentang “Kepemimpinan Sejati” oleh Aribowo Prijosaksono)
Gaya Kepemimpinan
Dari Mahatma Gandhi sampai
ke Jack Welch; dari Martin Luther King sampai ke Rudolf Giuliani; ada banyak
sekali gaya kepemimpinan itu. Para pakar bisnis psikologi telah mengupayakan
untuk mengkategorikan beberapa gaya kepemimpinan yang dapat memberikan aspirasi
kepada para pemimpin pada masa kini untuk mengerti dan mengadaptasi gaya
kepemimpinan merekaSeseorang yang memimpin sebuah kelompok kerja, tim olahraga,
ataupun sebuah perusahaan besar, gaya kepemimpinannya pasti dengan satu tujuan
yaitu untuk meraih kesuksesan. Sadar ataupun tidak disadari, gaya kepemimpinan
manusia berbeda satu sama lain, bahkan juga berbeda dalam kesempatan serta
situasi yang berlainan. Apapun gaya kepemimpinan anda, tujuan anda adalah untuk
mencapai kesuksesan bersama kelompok yang anda pimpin.
Sebelum kita masuk pada
gaya kepemimpinan, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang fungsi/peran
seorang pemimpin:
1. Pemimpin
berfungsi sebagai katalisator. Maksudnya, seorang pemimpin harus bisa
menumbuhkan kepahaman dan kesadaran orang yang dipimpinnya untuk kemajuan.
Caranya bisa dengan melaksanakan indentifikasi masalah, merumuskan masalah dan
menyusun garis besar masalah.
2. Pemimpin
berfungsi sebagai fasilitator. Seorang pemimpin harus mampu mendorong dan
menciptakan kesadaran orang yang dipimpinnya untuk melakukan perubahan sehingga
meningkat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menunjukkan cara mendapatkan
bantuan dari pihak terkait, mengorganisasi kelompok dan membuat keputusan yang
mengarah kepada prioritas yang harus dikerjakan.
3. Pemimpin
barfungsi sebagai pemecah masalah. Pemimpin harus mampu memberikan tingkat
kepercayaan orang yang dipimpinnya untuk melaksanakan tugas. Caranya yaitu
dengan mengerti masalah yang dihadapi, menyatikan persepsi terhadap masalah dan
membuat keputusan yang dapat diterima orang yang dipimpin.
4. Pemimpin
berfungsi sebagai penghubung sumber. Seorang pemimpin harus mampu memahami
sepenuhnya terhadap kendala-kendala yang tak terselesaikan oleh orang yang
dipimpinnya. Seorang pemimpin harus tanggap terhadap masalah yang dihadapi baik
intern maupun ekstern dan mampu menentukan target penyelesaian.
5. Pemimpin
berfungsi sebagai komunikator. Seorang pemimpin harus bisa memotivasi pemahaman
dan kesadaran orang yang dipimpin untuk memecahkan masalah dengan cara pandai
memberi gagasan, mengarahkan polemik yang terjadi dan mengambil kesimpulan yang
harus dilaksanakan.
6. Ada
banyak gaya kepemimpinan yang diperkenalkan oleh para pakar, namun disini akan
dijelaskan beberapa diantaranya:
1. Autocratic leadership (kepemimpinan yang
otoriter). Pemimpin dengan gaya otoriter biasanya memegang kekuasaan dan
memonopoli kekuasaan itu. Ciri-cirinya adalah selalu mengambil keputusan
sendiri, cenderung menilai bawahan secara subjektif dan kurang bersedia
berpartisipasi aktif dalam organisasi/kelompoknya.
2. Democratic or participative leadership
(kepemimpinan yang demokratis/partisipatif). Gaya kepemimpinan demokrasi
biasanya mempunyai ciri mengambil semua keputusan/metetapkan sebuah kebijakan
berdasarkan musyawarah dengan orang yang dipimpin, setiap kativitas yang
dilakukan selalu didiskusikan, bawahan bebas menentukan tugasnya dan dalam
penilaian selalu bertindak objektif.
3. Kepemimpinan yang simbolik. Gaya kepemimpinan
simbolik biasanya mempunyai ciri bawahan mempunyai kebebasan untuk mengambil
keputusan, pemimpin hanya memberi pendapat kalau diminta dan tidak ada usaha
untuk memuji atau mengkritik bawahan.
4. Charismaic leadership (kepemimpinan yang
kharismatis). Gaya kepemimpinan kharismatis mempunyai ciri seorang pemimpin
mempunyai visi yang kuat, bertanggung jawab secara pribadi atas tindakannya
serta mempunyai arah, sasaran, keuletan dan kepercayaann kepada bawahannya.
Selain yang telah
disebutkan diatas, gaya kepemimpinan lainnya adalah:
·
Bureaucratic
leadership (kepemimpinan yang birokratis)
·
Laissez-faire
leadership (kepemimpinan yang delegatif)
·
People or
relations oriented leadership (kepemimpinan yang berorientasi kepada orang atau
memelihara hubungan baik)
·
Servant
leadership (kepemimpinan yang melayani)
·
Task or
goal oriented leadership (kepemimpinan yang berorientasi pada target)
·
Transactional
leadership (kepemimpinan yang berorientasi pada transaksi)
·
Transformational
leadership (kepemimpinan yang transformasional)
“Leadership occurs among
people, it is not something done to people. Transformational leaders develop
followers to go beyond their self-imposed limitations. You must paint a vivid
picture of a desired future state that makes the pain of change and personal
investment worth effort. Said another way, you must learn to liberate the
leader in everyone.”
- Ruth Ann Marshall, -
former President of the Americas, MasterCard International
Tipe Kepemimpinan
Terdapat dua tipe
leadership yang diperkenalkan Dale Carnegie, pendiri Dale Carnegie
Training, yakni inspirasional dan organisatoris. Coach Margetty Herwin
yang akrab siapa Getty, General Manager iCOACH, menjelaskan lebih jauh tentang
karakter dari kedua tipe leadership ini. Dari sini Anda bisa mulai memetakan,
Anda termasuk tipe pemimpin yang mana.
Tipe inspirasional
Karakternya:
- Kreatif
- Komunikatif
- Tidak suka rutinitas
- Tidak sabar
- Tidak pandai basa-basi
- Selalu ingin jadi pahlawan
- Inspiratif
- Sangat dominan dalam tim
Tipe organisatoris
Karakternya:
- Agak kaku
- Suka rutinitas
- Lebih sabar
- Menomorsatukan profit
- Efisien
- Mementingkan tim dalam bekerja
Setiap
tipe memiliki kekuatan tersendiri. Setidaknya dengan memetakan diri Anda termasuk
dalam tipe yang mana, akan membantu untuk memaksimalkan karakter leadership
dalam diri Anda. Dampaknya tak hanya untuk diri sendiri, namun juga tim dalam
pekerjaan Anda.
Coach
Getty mengatakan bahwa kepemimpinan yang kuat menjadi faktor penting untuk menciptakan
tim yang hebat. Artinya pencapaian dalam tim, apakah target yang tercapai, atau
prestasi lain yang dihasilkan dari kerja tim, bisa terwujud dengan adanya
kepemimpinan yang kuat.
Kepemimpinan
perlu didukung juga oleh sejumlah faktor lain agar bisa membangun the dream
team. Sebut saja kesamaan visi, menjalani rencana kerja dengan memegang kode
etik, saling memberdayakan, adanya delegasi tugas, dan penghargaan atas kinerja
rekan kerja. Bahkan pemutusan kerjasama dengan rekan yang tidak menunjukkan kinerja
baik juga sah dilakukan.
Hanya pemimpin yang berkarakter kuat yang memiliki ketegasan dan sikap adil
dalam memaksimalkan tim kerjanya.
JAVA COMPUTER
AJIBARANG
Computer Service Center - Education, - Maintanance - Sale
Repair Computer, Laptop/NoteBook, Printer.
Lembaga Kusus dan Pelatihan Jln. Pandansari No.9
Ijin Pemda dan Telah Divalidasi
Kementrian Pendidikan Nasional Jakarta
Akta Notaris Henny Dwi BudiastutyAnggraeni, S.H, M.Kn.
Akta Notaris Henny Dwi BudiastutyAnggraeni, S.H, M.Kn.
Ajibarang - Banyumas - Jawa Tengah
Mobile: 085 743 622 909
Panggilan Ke Rumah maupun Kantor
Panggilan Ke Rumah maupun Kantor
Hari Minggu/Libur Buka
0 komentar:
Posting Komentar